Mundurnya Timnas Lebanon dari Kualifikasi Piala Asia U-17 Akan Berdampak buat Timnas Indonesia
GUYONAN BOLA – Timnas Indonesia U-17 merasakan dampak dari mundurnya Lebanon dari Kualifikasi Piala Asia U-17 2025. Sebab, nantinya hasil lawan juru kunci klasemen tidak akan dihitung dalam penentuan runner-up terbaik.
Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 saat ini sedang berlangsung. Indonesia akan memainkan laga pertamanya pada hari Rabu (23/10) melawan Kuwait, yang jadi tuan rumah Grup G.
Lebanon harusnya ambil bagian di Grup H, bersaing dengan Malaysia, Laos, dan Uni Emirat Arab. Namun, karena situasi di negara mereka yang sedang tidak ideal, Lebanon memilih mundur dari kualifikasi.
Jadi, Grup H hanya akan diikuti tiga tim saja. Mundurnya Lebanon tidak hanya berdampak pada peserta Grup H, akan tetapi semua peserta. Terutama terkait penentuan klasemen runner-up terbaik.
Dampak Mundurnya Lebanon Bagi Timnas Indonesia
Piala Asia U-17 2025 akan diikuti 16 negara, salah satunya adalah Arab Saudi yang jadi tuan rumah. Jadi, bakal ada 15 slot bermain di Piala Asia U-17 2025 yang akan diperebutkan di babak kualifikasi.
Dari 15 slot tersebut, 10 diberikan pada tim yang jadi juara grup pada babak kualifikasi. Sedangkan, lima dari 10 runner-up terbaik akan menyusul lolos ke putaran final.
Nantinya, sebagai dampak dari mundurnya Lebanon, ada perubahan dalam penentuan runner-up terbaik. Agar jumlah laga yang dimainkan sama dengan tim Grup H, maka hasil laga lawan juru kunci klasemen tak dihitung pada klasemen runner-up terbaik.
Situasi itu bisa membuat jalan Indonesia agak rumit jika berada di posisi runner-up. Hasil lawan Mariana Utara, yang diprediksi jadi juru kunci klasemen Grup G, tidak dihitung.
PSSI Optimis Indonesia Tembus Piala Asia U-17 2025
Indonesia bisa berada pada situasi rumit jika menjadi runner-up Grup G. Sebab, untuk jadi lima runner-up terbaik, Garuda Muda juga harus bergantung pada hasil yang didapat negara lainnya.
Cara paling aman adalah lolos dengan status juara grup. Namun, jalan ini tidak akan mudah. Indonesia harus bersaing dengan Australia dan tuan rumah Kuwait.
“Kita berharap mereka pada Rabu (23/10) mulai melakukan pertandingan (lawan Kuwait) dan kami sangat optimistis mereka bisa melewati fase ini,” ucap Sekjen PSSI, Yunus Nusi.