AC Milan Vs Feyenoord: Rossoneri Tersingkir dari Liga Champions

GUYONAN BOLA – Pertandingan leg kedua playoff 16 besar Liga Champions antara AC Milan dan Feyenoord berakhir dengan hasil imbang 1-1. Hasil ini membuat Rossoneri tersingkir dari kompetisi bergengsi Eropa ini dengan agregat 1-2 setelah kalah di leg pertama. Meskipun Milan sempat unggul lebih dulu, mereka akhirnya gagal mempertahankan keunggulan dan harus mengakhiri perjalanan mereka di Liga Champions musim ini.
Awal yang Menjanjikan bagi Milan
Pertandingan berlangsung di San Siro pada Rabu, 19 Februari 2025, dan tuan rumah langsung menunjukkan niatnya untuk meraih kemenangan. AC Milan membuka skor dengan cepat di menit pertama melalui sundulan Santiago Gimenez yang memanfaatkan situasi di depan gawang Feyenoord. Gol ini memberikan harapan kepada para penggemar Milan untuk melihat tim mereka melaju ke babak berikutnya.
Setelah gol tersebut, Milan memiliki beberapa peluang untuk memperbesar keunggulan. Upaya dari Tijjani Reijnders, João Félix, dan Yunus Musah tidak berhasil mengarah ke gawang, menunjukkan bahwa meskipun Milan mendominasi awal pertandingan, mereka kesulitan untuk menciptakan peluang yang lebih berbahaya.
Feyenoord Berjuang Keras
Feyenoord, meskipun tertinggal, tidak menyerah begitu saja. Tim asal Belanda ini kesulitan mengembangkan permainan mereka hingga menit ke-20, lebih memilih untuk bermain defensif. Namun, mereka mulai menemukan ritme dan menciptakan peluang, meskipun belum berhasil mencetak gol. Pada menit ke-33, Zepiqueno Redmond memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan, tetapi tembakannya dari dalam kotak penalti masih melenceng jauh dari gawang.
Milan terus berusaha untuk menambah gol, namun pertahanan Feyenoord yang rapat membuat mereka kesulitan untuk masuk ke area berbahaya. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum, dan Milan tampak berada di jalur yang tepat untuk melaju ke 16 besar dengan agregat 1-1 setelah leg pertama.
Babak Kedua yang Dramatis
Namun, situasi berubah drastis di babak kedua. Hanya enam menit setelah kick-off, Milan mengalami masalah besar ketika Theo Hernandez menerima kartu kuning kedua akibat diving di dalam kotak penalti Feyenoord. Keputusan ini menjadi titik balik bagi pertandingan, karena Milan kini harus bermain dengan sepuluh orang.
Meskipun kehilangan satu pemain, Milan masih menunjukkan semangat juang. Beberapa kali mereka mencoba mengancam gawang Feyenoord. Salah satunya adalah tembakan Christian Pulisic yang mengarah ke gawang, tetapi berhasil dibendung oleh kiper Timon Wellenreuther. Milan berusaha keras untuk mempertahankan keunggulan agregat dan memanfaatkan setiap peluang yang ada.
Gol Penyelamat dari Feyenoord
Feyenoord akhirnya berhasil menyamakan skor pada menit ke-73 melalui sundulan Julian Carranza. Gol ini menjadi sangat krusial, mengubah agregat menjadi 2-1 untuk keunggulan Feyenoord. Dengan kondisi ini, Milan harus mencetak setidaknya satu gol lagi untuk mengamankan tempat mereka di babak selanjutnya.
Setelah gol tersebut, Milan menekan dengan kekuatan penuh. Tim asuhan Sergio Conceição berusaha untuk membongkar pertahanan Feyenoord yang semakin solid. Namun, meskipun Milan terus melakukan serangan, mereka tidak mampu mencetak gol penyeimbang.
Akhir yang Menyedihkan bagi Rossoneri
Milan terus menekan hingga akhir pertandingan, tetapi tak ada gol tambahan yang tercipta. Dengan hasil akhir 1-1, Milan secara resmi tersingkir dari Liga Champions 2024/2025. Kecewa menyelimuti para pemain dan penggemar, mengingat ekspektasi yang tinggi setelah mereka berhasil mencapai fase ini.
Dengan tersingkirnya Milan, banyak pertanyaan yang muncul mengenai masa depan tim dan strategi yang harus diterapkan ke depannya. Pelatih Sergio Conceição diharapkan dapat menganalisis kesalahan yang terjadi dan memperbaiki tim untuk kompetisi domestik dan Eropa di masa mendatang.
Refleksi dan Harapan
AC Milan memiliki sejarah yang kaya di Liga Champions, dan kegagalan ini menjadi tamparan bagi klub. Para penggemar berharap bahwa tim mereka dapat belajar dari pengalaman ini dan kembali lebih kuat di musim mendatang. Meskipun tersingkir, Milan masih memiliki kesempatan untuk meraih kesuksesan di kompetisi domestik, termasuk Serie A dan Coppa Italia.
Tim ini memiliki potensi besar dengan pemain-pemain muda berbakat dan pengalaman yang sudah ada. Jika Milan dapat mengatasi tantangan yang ada dan memperbaiki permainan mereka, masa depan yang cerah masih bisa diharapkan.
Kesimpulan
Pertandingan antara AC Milan dan Feyenoord menjadi sebuah pelajaran berharga bagi Rossoneri. Dengan hasil imbang 1-1 dan agregat 1-2, Milan harus rela tersingkir dari Liga Champions. Meskipun mereka memulai dengan baik, kehilangan pemain kunci dan tidak mampu memanfaatkan peluang menjadi faktor penentu.
Kini, fokus Milan harus beralih ke kompetisi domestik, di mana mereka harus berjuang untuk meraih gelar dan membangun kembali kepercayaan diri. Dengan manajemen yang tepat dan dukungan dari para penggemar, AC Milan memiliki potensi untuk bangkit dan kembali berkompetisi di level tertinggi Eropa di masa depan.