Inggris Menang 2-0 atas Andorra: Strategi Tuchel & Sundulan Rice yang Menentukan

GuyonanBola.com – Pada Sabtu malam, 6 September 2025, di Stadion Villa Park, Birmingham, tim nasional Inggris berhasil meraih kemenangan penting dengan skor 2-0 atas Andorra dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa. Skor ini lahir dari gol bunuh diri Christian Gonzalez di babak pertama, serta sundulan Declan Rice pada menit ke-67. Strategi Thomas Tuchel yang adaptif membuat Three Lions tampil dominan dan mengunci tiga poin.
Babak Pertama: Inggris Kuasai Bola, Gonzalez Salah Antisipasi
Sejak awal pertandingan, Inggris langsung menguasai tempo. Mereka mendominasi penguasaan bola, namun Andorra memasang formasi 5-4-1 yang menutup ruang serangan.
Pada menit ke-15, pemain Inggris melepaskan tembakan jarak jauh, tetapi kiper Andorra sigap menangkapnya. Tiga menit berselang, Inggris masih menekan namun peluang nyata belum hadir.
Reece James mengirim umpan silang di menit ke-23, tetapi kombinasi Eberechi Eze dan Harry Kane gagal menyambut dengan tepat.
Kebuntuan pecah di menit ke-25. Noni Madueke mengirim bola datar ke dalam kotak penalti. Gonzalez yang berniat menghalau justru salah mengantisipasi. Bola berbelok dan masuk ke gawangnya sendiri. Inggris pun unggul 1-0.
Setelah gol itu, Inggris terus menekan, namun Andorra tetap disiplin bertahan. Babak pertama pun berakhir dengan keunggulan tipis 1-0.
Babak Kedua: Rice Gandakan Skor Lewat Sundulan
Thomas Tuchel menginstruksikan anak asuhnya bermain lebih agresif di babak kedua. Inggris langsung menciptakan peluang melalui Eze, tetapi kiper Andorra kembali mementahkan tembakan tersebut.
Andorra mencoba membalas lewat serangan balik dan bola mati, tetapi pertahanan Inggris mampu membaca arah permainan. Pada menit ke-55, Eze kembali melepaskan sepakan keras, namun bola melambung tinggi.
Marcus Rashford aktif menyisir sisi kiri untuk mengacak pertahanan lawan, sementara Madueke beberapa kali mengirim crossing berbahaya. Tuchel kemudian memasukkan pemain pengganti untuk menambah intensitas serangan.
Perubahan itu langsung memberi dampak. Pada menit ke-67, Reece James melepaskan umpan silang akurat. Declan Rice berlari menyambut bola dan menuntaskannya dengan sundulan tajam. Inggris menggandakan skor menjadi 2-0.
Gibbs-White yang masuk sebagai pengganti juga ikut memberi warna. Ia menciptakan peluang di menit akhir, tetapi tendangannya kurang bertenaga. Meski begitu, Inggris tetap menutup laga dengan kemenangan 2-0.
Analisis Taktik: Tuchel Unggul dalam Adaptasi
Tuchel membaca jalannya pertandingan dengan jeli.
-
Pada babak pertama, ia membiarkan timnya menguasai bola untuk melelahkan lawan meskipun peluang minim.
-
Di babak kedua, ia mengubah pendekatan. Pergantian pemain memberi variasi serangan dan membuat lini belakang Andorra kewalahan.
-
Serangan sayap menjadi senjata ampuh. James dan Rashford menghasilkan tekanan, sementara Rice memanfaatkan ruang kosong untuk mencetak gol.
Andorra memang bertahan dengan formasi ketat, tetapi Inggris berhasil menembusnya melalui kecepatan dan duel udara.
Dampak Kemenangan untuk Inggris
Kemenangan ini membawa tiga dampak utama:
-
Klasemen lebih aman – Tiga poin memperkuat posisi Inggris di Grup K.
-
Momentum positif – Strategi fleksibel Tuchel meningkatkan kepercayaan diri tim.
-
Kualitas kedalaman skuad – Pemain pengganti seperti Rice dan Gibbs-White menunjukkan kontribusi besar.
Susunan Pemain
Inggris (4-2-3-1):
Jordan Pickford; Reece James, Marc Guehi, Dan Burn, Myles Lewis-Skelly; Elliot Anderson, Declan Rice; Noni Madueke, Eberechi Eze, Marcus Rashford; Harry Kane.
Andorra (5-4-1):
Iker Alvarez; Biel Borra, Max Llovera, Christian Garcia, Ian Olivera, Moises San Nicholas; Aron Rodrigo, Pau Babot, Marc Vales, Joan Cervos; Cucu.
Kesimpulan
Inggris tampil dominan dan meraih kemenangan 2-0 berkat strategi efektif Thomas Tuchel. Gol bunuh diri Christian Gonzalez membuka jalan, sementara sundulan Declan Rice memastikan kemenangan. Tiga poin ini bukan hanya menambah perolehan klasemen, tetapi juga menunjukkan bahwa Inggris memiliki kedalaman skuad dan strategi yang mampu menyesuaikan situasi.
Dengan performa seperti ini, Three Lions semakin percaya diri dalam perjalanan menuju Piala Dunia 2026.