Kenapa Dion Markx Dicoret? Indra Sjafri Buka Alasan Saat Laga Uji Coba vs India
guyonanbola.com – Pelatih Timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri, menyatakan bahwa penghentian Dion Markx masuk ke daftar susunan pemain (DSP) saat melawan India bukan disebabkan masalah teknis. Ia menegaskan bahwa tim hanya boleh mendaftarkan 23 pemain, sehingga ada pemain yang harus dicoret.
Dalam konferensi pers usai laga, Indra menyebut: “Selain Dion, ada delapan pemain yang tidak masuk (daftar susunan pemain). Karena memang pada MCM kemarin saya mendapat info hanya 23 pemain yang boleh masuk. Jadi memang harus diluar yang lain.”
Ia menambahkan bahwa uji coba melawan India menjadi media penilaian untuk semua pemain panggilan. Ia ingin memvalidasi kualitas tiap pemain di lapangan sebelum memutuskan skuad final.
Konteks dan Implikasi Keputusan
Timnas U-22 tampil dalam laga uji coba perdana untuk persiapan SEA Games 2025 melawan India di Stadion Madya, GBK, Jakarta. Dalam pertandingan itu, Indonesia kalah tipis 1-2.
Dion Markx sendiri pernah mencuri perhatian saat sesi latihan dan mendapatkan panggilan ke pemusatan latihan (TC). Namun saat momen pertandingan, ia tak muncul dalam DSP sebagai konsekuensi regulasi jumlah pemain.
Keputusan ini menunjukkan betapa ketatnya kompetisi di dalam skuad. Indra memilih untuk menguji setiap pemain dalam permainan nyata, agar ia bisa mengambil keputusan seleksi secara objektif.
“Kesempatan Masih Terbuka” — Janji Pelatih
Indra Sjafri menegaskan bahwa meski Dion absen di laga pertama, peluangnya tetap terbuka. Ia akan memanggil dan memberikan kesempatan bagi Dion di laga uji coba berikutnya melawan India.
Ia berkata: “Tentu semua pemain akan kami coba untuk memvalidasi kualitas mereka lewat pertandingan.”
Dengan demikian, absennya Dion bukan penolakan permanen, melainkan langkah pragmatis sesuai ketentuan MCM dan strategi rotasi pemain.
Analisis: Perlunya Regulasi dan Dinamika Tim
Pembatasan jumlah pemain dalam daftar DSP memang umum dalam kompetisi atau uji coba yang diatur oleh panitia atau federasi. Dalam kasus ini, tim panitia menetapkan maksimum 23 pemain untuk DSP. Indra tak punya pilihan selain mencoret sejumlah pemain, termasuk Dion.
Selain regulasi, keputusan pelatih juga berkaitan dengan penilaian performa, keseimbangan posisi, dan kebijakan tim dalam melihat margin risiko. Pelatih ingin melihat performa langsung di lapangan agar keputusan seleksi tidak berdasarkan asumsi semata.
Dion Markx sendiri memiliki catatan menarik: ia adalah pemain naturalisasi keturunan Indonesia yang membela Indonesia di level junior. Kedatangan pemain semacam itu menambah persaingan di lini belakang. Pelatih harus mempertimbangkan formasi, chemistry, dan kombinasi pemain.
Kesimpulan
Indra Sjafri mengungkap bahwa alasan utama pencoretan Dion Markx dari DSP melawan India ialah pembatasan kuota pemain, bukan karena faktor teknis. Dia menegaskan bahwa Dion tetap memiliki peluang tampil di laga selanjutnya sebagai bagian dari proses evaluasi tim.
Keputusan ini mencerminkan dinamika internal tim dan kebutuhan untuk mengambil langkah strategis agar tim berjalan optimal menuju SEA Games 2025.