Jay Idzes Tetap Bangga Meski Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026

guyonanbola.com – Indonesia menutup babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan kekalahan 0–1 dari Irak dan otomatis gugur dari persaingan. Jay Idzes, sebagai kapten, nyaris kehilangan kata-kata untuk mengungkapkan kekecewaan. Dia menyebut dirinya sulit berkata-kata ketika realitas menyeruak.
Namun, Jay Idzes tak membiarkan suasana terhenti pada duka. Dia langsung mengangkat kepala dan menyampaikan apresiasi kepada rekan setimnya. “Saya bangga dengan tim ini,” ujarnya. Dia melihat bahwa seluruh pemain telah menunjukkan kerja keras maksimal, tidak menyerah meski tekanan besar melanda.
Dalam wawancara setelah pertandingan, Jay Idzes menegaskan bahwa dia dan timnya telah menjalin chemistry kuat. Dia melihat bahwa bukan hanya satu laga yang memperlihatkan kualitas tersebut, melainkan keseluruhan kualifikasi. Dia percaya pengalaman ini akan menjadi modal penting untuk mencoba lolos di kesempatan selanjutnya.
Kecewa pada Wasit, tapi Menjaga Respek
Jay Idzes menunjukkan sisi emosional setelah keputusan wasit Ma Ning dinilai merugikan Indonesia. Dia menahan rasa sedih saat menyebut bahwa beberapa keputusan “menurut saya tidak benar.” Meski kecewa, dia tetap menaruh respek kepada pengadil.
Pada menit-menit akhir pertandingan, para pemain Indonesia sempat memprotes keputusan wasit yang tidak menghadiahkan penalti atas pelanggaran ke Kevin Diks. Dalam situasi itu, Jay Idzes justru tampil sebagai penahan emosi. Dia berdiri di tengah kerumunan rekan dan mencoba menenangkan suasana agar tidak memunculkan kericuhan.
Jay Idzes menyadari bahwa dalam sepak bola konflik emosional bisa muncul, tetapi baginya menjaga etika dan sikap tetap penting. Dia menegaskan bahwa tim harus menerima keputusan wasit meski berat dan tetap melangkah ke depan.
Pesan untuk Suporter: Tetaplah Bangga
Sebelum hasil resmi keluar, Jay Idzes sempat menyampaikan pesan emosional kepada seluruh suporter.
Dia menjelaskan bahwa setiap pemain telah memberi segalanya di lapangan. Dia berharap suporter tetap memegang kebanggaan terhadap tim, karena mereka telah berjuang hingga titik terakhir. Pesan ini dia sampaikan ketika atmosfer kualifikasi berada di puncak tekanan emosional.
Evaluasi Performa Timnas dan Harapan ke Depan
Kegagalan lolos ke Piala Dunia 2026 mengejutkan sebagian masyarakat, namun secara faktual Indonesia memang tak mampu mengumpulkan poin dari dua laga terakhir. Tim kalah dari Arab Saudi 2–3 dan menyerah 0–1 kepada Irak, membuat peluang lolos otomatis ataupun lewat play-off tak bisa lagi dikejar.
Jay Idzes mengakui bahwa selama kualifikasi tim tidak selalu tampil optimal. Dia menyebut bahwa perjuangan melawan Arab Saudi belum maksimal, tetapi dia tetap bangga melihat semangat juang yang diperlihatkan melawan Irak.
Dia menegaskan bahwa mimpi tak boleh mati di sini. Indonesia masih punya proyek jangka panjang dalam membangun tim nasional. Dia melihat ada banyak pemain hebat, ada chemistry yang solid, dan dukungan suporter yang luar biasa. Itu semua jadi modal kuat menuju masa depan.
Kesimpulan
Jay Idzes mungkin tak menemukan kata-kata ketika Indonesia tersingkir dari perburuan tiket ke Piala Dunia 2026. Namun dia segera menunjukkan sikap tegar: tetap bangga terhadap tim, menjaga respek saat emosional memuncak, dan menyampaikan harapan kepada suporter agar tidak berhenti mendukung.
Kekalahan itu memang menyakitkan, tetapi Idzes memilih menapaki masa depan dengan optimisme. Dia mengajak semua elemen — pemain, pelatih, dan suporter — untuk tetap berpikir progresif dan terus membangun kualitas sepak bola Indonesia menuju tantangan berikutnya.