Berita Timnas Indonesia

CEO Persebaya Dukung PSSI Depak Shin Tae-yong

GUYONAN BOLA – CEO Persebaya Surabaya, Azrul Ananda, baru-baru ini menyatakan dukungannya terhadap keputusan PSSI untuk memutuskan kerja sama dengan pelatih Shin Tae-yong. Dalam pernyataannya, Azrul mengungkapkan bahwa masalah bahasa menjadi salah satu faktor utama yang menghambat kinerja Shin selama menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Komunikasi yang Menjadi Kendala

Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan, telah bekerja di Indonesia selama lebih dari empat tahun. Namun, menurut Azrul, kemampuan bahasa Shin yang terbatas menjadi kendala besar dalam proses komunikasi dengan pemain dan staf. Ia hanya menguasai frasa-frasa sederhana dalam Bahasa Indonesia, seperti “terima kasih,” “selamat pagi,” dan “selamat sore.”

Azrul Ananda menjelaskan, “Masalah utama Shin selama di sini adalah komunikasi. Beliau tidak bisa bahasa Indonesia dan juga tidak bisa bahasa Inggris. Ini membutuhkan struktur kompleks yang melibatkan penerjemah, baik Korea-Indonesia maupun Korea-Inggris, bahkan mungkin Indonesia-Inggris.”

Harapan untuk Perbaikan

Azrul juga menyayangkan bahwa meskipun telah bertahun-tahun tinggal di Indonesia, Shin tidak menunjukkan usaha untuk belajar bahasa lokal. Sementara itu, para pekerja Indonesia yang berkarier di luar negeri diwajibkan untuk memahami bahasa setempat. Hal ini menunjukkan ketidakcocokan antara ekspektasi dan realitas dalam dunia sepak bola internasional.

“Di zaman sekarang, kemampuan multibahasa sudah menjadi keharusan. Apalagi untuk jabatan yang bersifat internasional. Siapa pun tidak akan bisa dianggap kelas dunia jika tidak mampu berkomunikasi dalam beberapa bahasa,” tambah Azrul.

Strategi PSSI ke Depan

Dukungan Azrul terhadap keputusan PSSI tidak hanya didasarkan pada masalah bahasa. Ia juga memahami pola pikir Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang tengah merancang strategi baru untuk sepak bola Indonesia. Azrul merasa bahwa investasi besar dalam mengumpulkan pemain diaspora memerlukan pelatih yang mampu berkomunikasi secara langsung tanpa hambatan bahasa.

“Saya bisa memahami pola berpikir Ketua Umum PSSI, Bang Erick, dan saya memiliki kemiripan pola pikir. Dengan investasi yang begitu besar untuk mengumpulkan pemain diaspora, tentu kita membutuhkan pelatih yang bisa berkomunikasi lebih direct,” ungkapnya.

Era Baru Sepak Bola Indonesia

Azrul Ananda percaya bahwa saat ini adalah era terbaik dalam sejarah federasi sepak bola Indonesia. Ia mengajak semua pihak untuk terus melangkah maju dan menatap ke depan. “Kita semua harus segera move on, dan semoga sepak bola kita akan terus move up,” ujarnya.

Dalam konteks ini, penting untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap pelatih yang akan menggantikan Shin Tae-yong. Pelatih baru diharapkan tidak hanya memiliki pengalaman dan kemampuan, tetapi juga mampu beradaptasi dengan budaya dan bahasa lokal.

Mengapa Penting Memahami Budaya Lokal?

Memahami budaya lokal adalah kunci untuk sukses dalam posisi kepemimpinan, terutama dalam konteks internasional. Pelatih yang mampu memahami dan menghargai budaya pemainnya akan lebih mudah membangun hubungan yang solid dan efektif.

Seorang pelatih yang familiar dengan budaya lokal dapat menciptakan suasana tim yang lebih harmonis. Ini tidak hanya berdampak pada kinerja tim di lapangan, tetapi juga pada moral dan motivasi pemain. Oleh karena itu, pencarian pelatih baru harus mempertimbangkan tidak hanya keahlian teknis, tetapi juga kemampuan interpersonal dan adaptasi budaya.

Pandangan Pemain dan Ekspert

Para pemain dan pengamat sepak bola Indonesia juga memberikan tanggapan beragam terhadap keputusan PSSI. Beberapa pemain merasa bahwa Shin telah memberikan kontribusi positif selama masa jabatannya, meskipun ada kendala dalam komunikasi. Namun, banyak yang sepakat bahwa kemampuan berbahasa adalah aspek penting dalam kepemimpinan.

Seorang mantan pemain Timnas Indonesia mengatakan, “Shin memiliki visi yang baik untuk sepak bola Indonesia, tetapi tanpa komunikasi yang efektif, visi tersebut sulit untuk diimplementasikan.”

Peluang untuk Pelatih Baru

Dengan berakhirnya masa kerja Shin Tae-yong, peluang terbuka lebar bagi pelatih baru untuk mengambil alih kendali Timnas Indonesia. PSSI memiliki kesempatan untuk mencari sosok yang tidak hanya memiliki pengalaman dalam dunia sepak bola, tetapi juga berkomitmen untuk belajar dan beradaptasi dengan lingkungan baru.

Azrul Ananda menekankan pentingnya mencari pelatih yang bisa berkomunikasi dengan baik. “Pelatih yang baru harus memahami bahwa komunikasi adalah kunci untuk membangun tim yang kuat. Tanpa komunikasi yang baik, apapun strategi yang diterapkan akan sulit untuk berhasil.”

Kesimpulan

Dukungan CEO Persebaya, Azrul Ananda, terhadap keputusan PSSI untuk memutuskan kerja sama dengan Shin Tae-yong mencerminkan pentingnya komunikasi dalam dunia sepak bola. Meskipun Shin telah memberikan kontribusi selama masa jabatannya, masalah bahasa menjadi kendala yang signifikan.

PSSI kini dihadapkan pada tantangan untuk mencari pelatih baru yang tidak hanya memiliki kemampuan teknik yang mumpuni, tetapi juga mampu beradaptasi dengan budaya lokal dan berkomunikasi secara efektif dengan pemain. Ini adalah kesempatan untuk membawa sepak bola Indonesia ke era baru yang lebih baik, dengan harapan bisa mencapai prestasi yang lebih tinggi di pentas internasional.

Dengan semangat untuk terus maju, sepak bola Indonesia diharapkan dapat menemukan jalan yang lebih cerah ke depan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button