Profil Ma Ning, Wasit Kontroversial Laga Indonesia vs Irak

Guyonanbola.com – Ma Ning berasal dari Tiongkok dan memimpin pertandingan internasional sejak 2011. Ia menjelma sebagai salah satu wajah pengadil di level Asia. Dalam kariernya, ia sempat memicu kontroversi yang memicu pertanyaan atas netralitasnya.
Pada 2015, ia mengusir tiga pemain klub Shanghai Shenhua saat menghadapi SIPG, dan keputusan itu sempat memicu protes keras. Pada 2022, seorang pemain Songshan Longmen menyerangnya karena emosi atas pengusiran. Terlebih lagi, di final Piala Asia 2023, ia memberi tiga penalti kepada tuan rumah Qatar yang lantas menang 3–1 atas Yordania.
Dalam laga Indonesia vs Irak, AFC memilih Ma Ning sebagai wasit utama, didampingi tiga asisten dari Tiongkok serta pengawas VAR dari Thailand, Sivakorn Pu-Udom.
Keputusan Kontroversial di Laga Indonesia vs Irak
Indonesia tumbang 0–1 dari Irak dalam pertandingan krusial kualifikasi Piala Dunia 2026. Dalam laga itu, banyak keputusan Ma Ning memicu reaksi dari timnas Garuda dan publik.
Ia mengeluarkan 6 kartu kuning untuk Indonesia dan 1 kartu merah untuk Irak, bahkan saat itu Zaid Tahseen dari Irak diusir di injury time setelah menyikut Kevin Diks. Namun ia tidak memberi penalti kepada Indonesia meskipun tim merespons momen itu sebagai pelanggaran di dalam kotak penalti. Ma Ning menilai Diks telah melakukan pelanggaran terlebih dahulu terhadap Tahseen.
Kubu Indonesia sangat menyayangkan keputusan ini. Manajer tim melakukan protes keras langsung ke wasit, hingga dirinya mendapat kartu merah.
Sebelumnya Indonesia meminta wasit meninjau pelanggaran lewat VAR terhadap Ole Romeny, tetapi Ma Ning menolak. Ia hanya memberi kartu kuning kepada Tahseen, meski posisi Tahseen merupakan pemain terakhir pertahanan dalam situasi itu.
Tensi semakin memuncak saat Jay Idzes, kapten timnas Indonesia, terlibat diskusi sengit dengan wasit. Publik menyebut keputusan Ma Ning sebagai “membingungkan” dan “merugikan Indonesia,” media domestik menyebut ia terlalu berat ke tim tamu.
Catatan Angka dan Statistik dalam Pertandingan
-
Indonesia melakukan 18 kali pelanggaran, sedangkan Irak cuma 6
-
Total kartu: 6 kuning ke skuat Garuda, 1 merah ke Irak
-
Ma Ning tidak menggunakan VAR ketika diminta, menurut laporan
Statistik ini mempertegas bahwa Indonesia berada dalam tekanan fisik dan mental, sementara keputusan wasit menyulitkan strategi menyerang mereka.
Reaksi Kubu Indonesia dan Imbasnya
Reaksi terhadap kepemimpinan Ma Ning datang cepat dan keras. Ofisial timnas Indonesia protes langsung di lapangan, manajer tim kena kartu merah karena protes. Suara media dan suporter menyerukan agar FIFA atau AFC mengevaluasi penunjukan wasit.
Publik mempertanyakan kredibilitas sistem penunjukan wasit di kompetisi Asia. Mereka menilai tidak cukup hanya melihat reputasi atau lisensi internasional tanpa transparansi.
Laga ini juga memperkuat kesan bahwa wasit kadang memegang peran yang bisa mengubah arah pertandingan, bukan sekadar mengatur jalannya pertandingan.